Halaman

Sabtu, 23 Oktober 2010

Syarat Perkebunan Kelapa Sawit


Pembuka lahan perkebunan kelapa sawit harus memenuhi syarat sebagai berikut diantarnya  :
1.Pembukaan harus memiliki izin dari menegement yang terkait antara lain
a.Izin AMDAL
b.Izin PPH dll
2.Survei areal
3.Penyusunan tata ruang
4.Block design/blocking areal
5.Pembuatan jalan dan jembatan serta drainase
6.Pembukaan lahan secara manual yang meliputi antara lain:
a.Imas/penebasan yang menggunakan alat sederhana (parang)
b.Tumbang/penebangan pohon dari sisa imas menggunakan alat mekanis seperti chainsor
Pembukaan lahan secara chemis menggunaka alat sprayer/knapshak dengan bahan kimia gliposat dan paraquat untuk areal lalang dan semak belukar.
c.Rumpuk perun yaitu kegiatan memotong dan perumpuk pohon-pohon yang ditumbang menjadi staking dengan alat berat/buldoser/eskapator
d.Pembuatan teras kontur/siring
7.Pemancangan dan kerapatan tanamnya
8.Pebuatan lobang tanam dan pupuk dasar untuk mengurangi zat asam pada tanah
9.Tanam/melakukan penanaman bibit kelapa sawit
10.Sensus / chek bibit yang sudah ditanam
11.Tambal sulam / penyisipan jika ada yang mati atau tidak ada tanamannya
12.Nomor block/penomoran block (block code)
demikian urutan pebukaan lahan perkebunan kelapa sawit sampai dengan penanaman, jika ada kesalahan / kekeliruan dalam penulisan atau susunan/kekurangan silahkan coment

Gambar Kerusakkan Hutan






Greenpeace merilis rangkaian foto yang menunjukkan pembabatan hutan besar-besaran untuk areal konsesi kelapa sawit di Kalimatan yang menurut Greenpeace, areal itu dimiliki oleh anak anak perusahaan dari PT Sinar Mas Group di Kalimantan. Foto itu yang diambil dari udara pada Senin 5 Juli dan Selasa 6 Juli 2010. Foto : Greenpeace/Ardiles. http://www.beritalingkungan.com/foto/2010-07/rusaknya-hutan-kalimatan/

Kamis, 14 Oktober 2010

Cagar Alam Raya Pasi

CAGAR  ALAM  RAYA  PASI / OBYEK  WISATA  ALAM  GUNUNG  POTENG

  1. Dasar hukum, letak dan luas
  2. Cagar Alam Raya Pasi/Obyek Wisata Alam Gunung Poteng ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 326/Kpts-Um/5/1978 tanggal 20 Mei 1978 dengan luas 3.742 Ha.
    Cagar Alam Raya Pasi/OWA Gn Poteng secara geografis terletak di antara 049’-051’ Lintang Utara dan 10859’-10991’ Bujur Timur. Secara administratif termasuk Kecamatan Tujuh Belas dan sebagian kecil dalam wilayah Kecamatan Samalantan, Kabupaten Dati II Sambas, Propinsi Kalimantan Barat.
  3. Potensi sumber daya alam
    1. Topografi
    2. Keadaan topografi kawasan CA Raya Pasi/OWA Gunung Poteng pada umumnya bergelombang, sedang sampai berat dan bergunung dengan kemiringan 15-65. Ketinggiannya berkisar antara 150-920 m dpl. Puncak tertinggi adalah Gunung Raya (920 m dpl).
    3. Iklim
    4. Berdasarkan klasifikasi Schmidt dan Ferguson CA Raya Pasi/OWA Gn. Poteng termasuk ke dalam klasifikasi type A dengan curah hujan rata-rata pertahun 263 mm dengan kelembaban 55%.
    5. Flora
    6. Potensi flora di dalam kawasan adalah famili Dipterocarpaceae, Ebenaceae, Lauramceae dengan jenis-jenis Empaning (Qurros bennetti), Meranti, Babab, Marabatu dan Mertana, Kayu alam (Eugenia sp.), Aren (Arenga pinnata). Di dalam kawasan CA terdapat beberapa jenis anggrek alam dan bunga raflesia tuan madae dan raflesia padma yang dilindungi.
    7. Fauna
    8. Jenis-jenis fauna yang hidup di dalam kawasan adalah jenis-jenis yang dilindungi di antaranya adalah Ayam hutan, Burung madu, Burung ancuit, Rangkong, Tangkaraba, Tiung, Babi hutan, Bajing merah, Bajing terbang, Binturong, Kera ekor panjang, Kukang, Landak, Pelanduk, Trenggiling, Ular hijau, Ikan gonggong, Biawak, Lutung, Macan dahan dan Rusa.
  4. Potensi wisata alam
  5. Di samping keadaan alamnya sendiri yang potensial sebagai tempat wisata juga terdapat beberapa obyek yang dapat dinikmati, antara lain 4 (empat) buah air terjun, 3 (tiga) buah gua alam, yaitu Gua Gantung Ratu dengan kedalaman 20 m, Gua Naik Mamo 30 m dan Gua Gunung Sebayang 10 m, dan panorama alam hutan.
  6. Kegiatan wisata alam yang dapat dilakukan
  7. Beberapa kegiatan wisata yang dapat dilakukan antara lain : lintas alam, menikmati air terjun, caving sekitar waduk dan memancing.
  8. Sarana kemudahan dan pelayanan
  9. Sarana kemudahan dan pelayanan yang sudah ada di kawasan wisata Gn. Poteng antara lain : wisma, jalan, kolam renang, lapangan parkir, panggung hiburan, dan taman.
  10. Pencapaian ke lokasi
    • Singkawang – Bengkawang dapat ditempuh dengan kendaraan umum dalam waktu 25 menit. Dari jalan raya menuju Wisma Gn. Poteng telah dibuat jalan yang diperkeras dan aspal serta dapat dilalui baik oleh kendaraan roda dua maupun roda empat dengan jarak terjauh 3,1 km.
    • Singkawang – Manterado – Pamilang dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat. Dari Pamilang maupun Kampung Segatani menuju kawasan CA dapat ditempuh dengan jalan kaki melalui jalan setapak
  11. Cagar Alam Raya Pasi/OWA Gn. Poteng terletak pada lintas Pontianak – Singkawang sepanjang 145 km dan dapat dicapai melalui route :
  12. Peluang usaha yang dapat dikembangkan
  13. Peluang usaha yang dapat dikembangkan di CA Raya Pasi/OWA Gn. Poteng antara lain : usaha jasa pemandu wisata, usaha jasa akomodasi, dan usaha jasa sarana boga.

Jumat, 08 Oktober 2010

Taman Nasional Danau Sentarum


Taman Nasional Danau Sentarum merupakan perwakilan ekosistem lahan basah danau, hutan rawa air tawar dan hutan hujan tropik di Kalimantan. Lokasi Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat.
  1. Dasar hukum, letak dan luas
  2. Taman Nasionala Danau Sentarum ditetapkan sebagai kawasan Suaka Margasatwa berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 757/Kpts-II/Um/1982 tanggal 12 Oktober 1982 dengan luas 73.906,25 Ha.
    Taman Nasional Danau Sentarum secara geografis terletak antara 045’-0102’ Lintang Utara dan 11157’-11220’ Bujur Timur. Secara administratif pemerintahan kawasan ini termasuk Kecamatan Semitau, Kecamatan Embau, Kecamatan Batang Lupar, Kecamatan Badau, Kecamatan Selimbau, Kabupaten Dati II Kapuas Hulu, Propinsi Kalimantan Barat. Sedangkan secara administrasi kehutanan termasuk KPH Kapuas Hulu.
  3. Potensi sumber daya alam
    1. Topografi
    2. Keadaan topografi Taman NasionalDanau Sentarum pada umumnya dataran rendah dengan cekungan yang terendam air. Ketinggian berkisar 50-100 m dpl.
    3. Iklim
    4. Berdasarkan klasifikasi Schmidt dan Ferguson Taman Nasional Danau Sentarum termasuk ke dalam klasifikasi type A dengan curah hujan berkisar antara 4.000 mm sampai 4.727 mm/tahun. Kondisi suhu berkisar antara 22,90°-31,05°C.
    5. Flora
    6. Secara umum, di kawasan Taman Nasional Danau Sentarum terdapat beberapa type hutan rawa, antara lain : hutan rawa kerdil, hutan rawa terhalang, hutan rawa Kawi – Kamsia, hutan rawa tegakan, hutan rawa Ramin – Mentangur – Kunyit, selain hutan rawa terdapat pula hutan tepian yang didominasi jenis rengas Gluta rengas, hutan perbuktian yang didominasi oleh jenis Dipterocarpacea, dan hutan kerakas.
    7. Fauna
    8. Taman Nasional Danau Sentarum memiliki berbagai jenis satwa liar yang sangat beranekaragam, dan diantaranya adalah : Pongo pygmaeus (Pongo Pygmaeus), Siamang/ungka (Hylobates muelleri), Kera ekor panjang (Macaca fascicularis), Bekantan (Nasalis larvatus), Babi hutan (Sus Barbatus), Beruang madu (Helarctos malayanus), Bajing (Callosciurus notatus), Layang-layang (Hirundapus giganteus), dan berbagai jenis ikan seperti : Arowana (Sclerophages formosus), Linut (Sundasalanx cf. Microps), Seluang (Rasbora spp.), Belida (Notopterus borneensis), Baung (Mystus nemuzus), Tebirin (Belodontichthys dinema), dan lain sebagainya.
  4. Potensi wisata alam
  5. Disamping keadaan alamnya sendiri yang potensial sebagai tempat wisata juga terdapat beberapa obyek yang dapat dinikmati, antara lain : pemandangan/panorama alam danau yang luas dan tenang, gejala alam, nilai dan sejarah.
  6. Kegiatan wisata alam yang dapat dilakukan
  7. Beberapa kegiatan wisata yang dapat dilakukan antara lain : menikmati panorama alam danau dengan bersampan, berenang dan lain-lain.
  8. Sarana kemudahan dan pelayanan
  9. Sarana kemudahan dan pelayanan yang sudah ada di Taman Nasional Danau Sentarum antara lain : jalan patroli di dalam kawasan, pos jaga di pintu masuk, pos jaga di Dusun Kenelang, Desa Suhaid Kecamatan Semitau dan Kecamatan Batang Lupar, dan penginapan yang terletak di sekitar kawasan.
  10. Pencapaian ke lokasi
  11. Kawasan Taman NasionalDanau Sentarum dapat dicapai dengan menggunakan bis umum menuju Kabupaten Sintang 8 km atau dengan pesawat udara 1 jam dan dari Sintang ke Smitau 4 jam pakai speed boat, dari Smitau ke pusat lapangan 1,5 jam dengan speed boat 40 HP. Waktu kunjungan bisa setiap saat dan tidak tergantung pada cuaca.
  12. Peluang usaha yang dapat dikembangkan
  13. Peluang usaha yang dapat dikembangkan di kawasan wisata Pasir Panjang antara lain : usaha jasa pemandu wisata, usaha jasa akomodasi, dan usaha jasa sarana boga.