Luas | : | 3.080 Ha |
Letak | : | Kabupaten Landak |
Penunjukan kawasan | : | Tahun 1982 |
A. Sejarah Penunjukan Kawasan
Cagar
Alam Mandor seluas 3.080 hektar ditunjuk berdasarkan surat keputusan
Het Zelfbestuur Van Het Landschap Pontianak, Nomor 8 tanggal 16 Maret
1936, yang disahkan oleh De Residen der Westafdeeling Van Borneo,
tanggal 30 Maret 1936. Berdasarkan Ordonansi Perlindungan 1941
(Natuurbeschermings ordonantie 1941), Cagar Alam Mandor ini ditunjuk
untuk melindungi jenis tumbuhan asli Kalimantan Barat antara lain jenis
Anggrek Alam. Selanjutnya kawasan ini ditunjuk sebagai Cagar Alam
berdasar Keputusan Menteri Pertanian No. 757/Kpts/Um/10/1982 tanggal 12
Oktober 1982. Tata batas secara definitif berdasarkan Berita Acara Tata
Batas, Tanggal 4 Pebruari 1978, disahkan oleh Menteri Pertanian Ub.
Direktur Jeneral Kehutanan, Tanggal 15 Januari 1980. Panjang batas
seluruhnya 29 kilometer, yang terdiri dari 23,7 Kilometer batas buatan,
dan 5,3 kilometer batas alam.
B. Letak Kawasan
Cagar
Alam Mandor secara geografis terletak antara 00°15’ – 00°20’ LU dan
109°18’ – 109°23’ BT dan secara administrasi masuk Kecamatan Mandor
Kabupaten Landak.
C. C. Kondisi Fisio-Ekologi
Keadaan
topografi di Cagar Alam Mandor umumnya datar dan berupa dataran rendah
dan perbukitan dengan jenis tanah podsolik. Tipe ekosistem yang terdapat
di kawasan ini adalah hutan rawa gambut, hutan hujan dataran rendah dan
hutan kerangas.
D. D. Keadaan Flora dan Fauna
Potensi
flora yang ada adalah vegetasi yang disusun oleh hutan rawa gambut,
hutan kerangas, dan hutan hujan dataran rendah tersebut, yang dominasi
oleh beberapa jenis pohon seperti : Meranti (Shorea spp), Rengas (Gluta
renghas), Jelutung (Dyera costulata) dan Tengkawang (Shorea
stenoptera). Selain jenis yang mendominasi tersebut dalam kawasan ini
juga banyak terdapat jenis komersil lainnya seperti Merbung/Mabang
(Shorea pachyphylla), Agatis (Agathis bornensis), Kebaca (Melanorrhoa
walicchii), Keladan (Dryobalanops becarii), Ramin (Gonystylus bancanus)
dan beberapa jenis tumbuhan lain. Selain jenis pohon pada kawasan ini
juga terdapat 15 jenis anggrek dan 8 jenis Nephentes yang antara lain
yaitu : Angrek Hitam (Cologyne pandurata), Angrek Kuping Gajah
(Bulbophylum beccarii), Angrek Tebu (Gramotophyllum grama), Angrek Lilin
Kecil (Cleisostom subulatum) Eria sp. dan sebagainya.
Untuk
jenis fauna, berdasarkan hasil orientasi singkat diketahui bahwa
kawasan ini juga banyak terdapat jenis-jenis yang dilindungi, seperti
untuk jenis mammalianya adalah Beruang Madu (Herlactos malayanus),
Kelempiau (Hylobates agilis), Kancil (Tragulus Napu dan Tragulus
javanicus), Rusa Sambar (Cervus unicolor), Binturong (Arctictis
binturong), dan beberapa jenis musang (Viverriae) serta Landak (Hysterix
branchyura); untuk jenis burung seperti Burung Enggang (Buceros
rhinoceros), Burung Ruai (Argusianus argus), Elang Bondol (Heliastur
indus), Alap-alap Capung (Mycrohierax fringillarius) dan lain
sebagainya.
ASSESIBILITAS
No. | RUTE PERJALANAN | KENDARAAN | WAKTU |
1 2 |
Pontianak – Mandor Mandor – Kawasan |
Bus/Kendaraan pribadi Bus/Kendaraan pribadi |
2 Jam 30 Menit |